Makna Simbolik Dupa Dalam Tradisi Mappacci Suku Bugis Kampung Salak Provinsi Papua Barat Daya

Authors

  • Moh Al Fajrih Institut Agama Islam negeri Sorong
  • Abdullah Institut Agama Islam negeri Sorong

DOI:

https://doi.org/10.47945/al-hikmah.v4i2.2427

Keywords:

Meaning of Incense, Tradition, Mappacci

Abstract

This study aims to describe the symbolic meaning of incense in the Mappacci tradition of the Bugis people of Salak Village, Southwest Papua Province, and to understand why the Bugis people of Salak Village maintain the symbolic meaning of incense in the Mappacci tradition of the Bugis people of Salak Village, Southwest Papua Province. This study uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques through in-depth interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques in this study include data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results show that incense in the Mappacci tradition is interpreted as a medium connecting the physical and spiritual worlds, a symbol of the bride and groom's readiness to face a new life, and an expression of gratitude and a request for protection from God Almighty. Furthermore, the presence of incense also reflects the continuity of ancestral values still maintained by the Bugis people amidst the current of modernization. This study emphasizes the importance of preserving cultural symbols as part of the identity and character of the local community.

References

Ahmad Mubarok, (2024). “Tradisi Mabbaca-Baca Adat Suku Bugis di Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur: Kajian Antropolinguistik,” Ilmu Budaya: Jurnal Bahas, sastra, Seni dan Budaya

Alwisral Imam Zaidallah, (2005) Strategi Dakwah dalam membentuk Da’I dan Khotib Profesional (Jakarta:kalam mulia.

Bambang S.Ma’arif, (2015), Psikologi Komunikasi Dakwah Suatu Pengantar (Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Drs. Wahidin Saputra, MA, (2012), Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Danang Giri, “Tradisi Serahan Untuk Mertua Dalam Pernikahan PerspektifTeori Simbolik Interpretatif (Studi Kasus Di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri)”. Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim. 2020

Dewi Sadiah, Metode Penelitian Dakwah, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2015) h. 12).

Erwin Wahyu, (2017) “Makna Dupa Dalam Tradisi Assuro Ammaca Di Desa Bone Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa”. Skripsi. UIN Alauddin Makassar.

Hilman Hadikusuma, (2003) Pernikahan Adat (Jakarta :Palapa)

Isra Dewi Sinta, (2023)“Ritual A’dupa di Desa Kayu Loe Dusun Parang Labbua Kabupaten Bantaeng”. Skripsi. UIN Alauddin Makassar.

Joko Suwito, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Cv Global Ac Banjarbaru,” ejournal 257, no. 1 (2021).

Jane Smith, "Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Remaja," Jurnal Komunikasi 12, no. 1 (2021)

Kemenag RI, “Surah Ar-Ra’d Ayat 38”. Tafsirwe.com, https://tafsirweb.com/3998-surat-ar-rad-ayat-38.html,

Kemenag RI, “Tafsir Al-A’raf ayat 199”, tafsirweb.com, https://tafsirweb.com/2653-surat-al-araf-ayat-199.html

KH. Abdul Wahid. (2010). Ilmu Dakwah Islam. Surabaya: Pustaka Ilmu.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Muhammad Jayus, (2013) “Menggagas Arah Baru Studi Hukum Islam Di Indonesia,” Jurnal Al-‟Adalah 11, no. 2

Muhammad Jayus, (2013) “Menggagas Arah Baru Studi Hukum Islam Di Indonesia,” Jurnal Al-‟Adalah 11, no. 2

Marwati, A. (2015). Ungkapan tradisional dalam upacara adat perkawinan masyarakat bajo di pulau balu kabupaten muna barat. Jurnal humanika, 3(15)

M, Munir, (2009) Manajemen Dakwah (Jakarta : kencana) Madinatuliman, (2005) Manfaat dan Fungsi Kemenyan, dalam Hadits Islam, Jakarta.

Nurus Syarifah dan Zidna Zuhdana Mushthoza, “ANTROPOLOGI INTERPRETATIF CLIFFORD GEERTZ: STUDI KASUS KEAGAMAAN MASYARAKAT BALI DAN MAROKO,” Humanis 14, no. 2 (2020).

Nata, Abuddin. (2010). Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana.

Riska Damayanti, (2023) “Tradisi Sepasaran Manten Pasca Menikah Pada Masyarakat Adat Jawa Perspektif Al-Urf (Studi Di Tiyuh Candra Jaya Kec.Tulang Bawang Kab. Tulang Bawang Barat)” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Rian Prayudi, (2022) “Hukum Perkawinan Adat,” Universitas Pahlawan.

Rajab Putri, I. D., & Dayani, I. (2016). Makna Pesan Tradisi Mappacci Pada Pernikahan Adat Bugis Pangkep di Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang. Skripsi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Satriana, E. (2015). Makna Ungkapan Pada Upacara Perkawinan Adat Bulukumba Di Desa Buhung Bundang Kec. Bontotiro Kab. Bulukumba. Jurnal Humanika, 3(15).

Yusuf, A. M. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan. Prenada Media.

Zuhraini, (2013) Serba Serbi Hukum Adat (Bandar Lampung: Fakultas Syari‟ah IAIN Raden Intan Lampung.

Downloads

Published

2025-06-15

Issue

Section

Articles