Kosmologi Agama Islam dan Budha
Keywords:
World, Nature, God, ManAbstract
In Islam, the relationship between the individual and the natural environment built by a certain moral perception is derived from God’s creation and the role given to them on earth. These natural components created with diverse by God, and man is a vital part of the creation and to be continuous measured. Human’s role not only toenjoy, use and exploit the natural environment, but also to maintain, protect and support the other creatures. At the same time, Buddha also taught the same thing about 2500 years ago. According to the Buddhist view, the universe is vast, in the universe there is a solar system whose numbers cannot be calculated. According to Buddhism as illustrated in the sermon-sermon addressed to his followers are not contained descriptions of metaphysics or divinity clearly. When Buddha pressed with questions by his disciples about these issues, then he refrains Always with his words as follows: “Therefore, O students who do not regard it as explained everything that I do not explain, and suppose as explained everything that I have explained.”This article compares cosmology in Islamic and Buddhist perspectives
Downloads
References
Achmad Baiquni, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, (Yogyakarta: Dhana Bhakti Primayasa, 1997).
Achmad Baiquni, Al-Qur’an Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Seri Tafsir AlQur’an Bil Ilmi, (Jakarta: Dhana Bhakti Wakaf, 1994).
Corneles Wowor, KeTuhanan Yang Maha Esa dalam Agama Buddha, (Semarang; Vihara Tanah Putih 2005.
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV Al-Waah, Semarang, 1995).
Feris Firdaus, Alam Semesta; Sumber Ilmu, Hukum, dan Informasi Ketiga Setelah Al- Qur’an dan Al-Sunnah, (Yogyakarta: Insania Cita Press, 2004).
H.M. Rasjidi, Empat Kuliah Agama Islam Pada Perguruan Tinggi, ( Jakarta: Bulan Bintang, 1974).
Hadari Nawawi, Demi Masa, Di Bumi dan Di Sisi Allah SWT, (Yogyakarta; Gadjah Mada University Press, 1995.
Hakim Muda Harahap, Rahasia Al-Qur’an (Menguak Alam Semesta, Manusia, Malaikat, dan Keruntuhan Alam), (Yogyakarta: Darul Hikmah, 2007).
Harun Yahya, Penciptaan Alam Raya, (Bandung: Dzikra, Penerbit Buku-buku Sains Islami, 2003).
http//abuaqilah.Wordpress.Com/2007/05/17/apa-dibalik tujuan penciptaan-manusia/Htm
http://www,geocities.com/Tokyo/Garden/9609/Godldea and buddhism. Htm
http://www.mail-archive.com/dharmajala@yahoogroups.com/msg 04601 htm 1
Huston Smith, Agama-agama Manusia, (Jakarta: Obor Indonesia, 2001).
Joe-ly, Julifin, Tonny S, Sejuta Pilihan, (Yogyakarta: Dharma Prabha, 2004).
Kafrawi Ridwan, Ensiklopedi Islam, (Jakarta; Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1994).
Kurdi Ismail, Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan dan Al-Qur’an, ( Jakarta: Pustaka Amani, 1996).
Muh Faiz Al-Math, Keistimewaan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 2000).
Mustadha Muthahari, Pandangan Dunia Tauhid, http://groups.Google.Co. id./group/soc.Culture.Indonesia/browsethread/3397c5380501493/7 bobeddlede152092/ink=st&Al- Qur’an=hubungan,+Tuhan%2calam +dan+ manusia+ dalam+ Islam & rnum=g&hl=id#7bobeddlede 152092.
Musthafa KS, Alam Semesta dan Kehancuranya Menurut Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan, (Bandung: PT Al-maarif, 1980).
Nanang Gojali, Manusia,Pendidikan, dan Sains dalam Perspektif Tafsir Hermeneutik, (Jakarta: Rineka Cipta, , 2004).
Oka Diputhera, Cornelis Wowor, Puriati SAB, Kuliah Agama Buddha Untuk Perguruan Tinggi, Yayasan Sanata Dharma Indonesia, (YASADARI), 1997.
Romdhon dkk, Agama-Agama di Dunia, (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1988).
Said Hawwa, Allah Subhanahu Wata’ala, (Jakarta: Gema Insani, 2002).
Sirajuddin Zar, Konsep Penciptaan Alam Dalam Pemikiran Islam, Sains dan AlQur’an, (Jakart: PT Raja Gravindo Persada, 1994).
Sulaiman Nordin, Sains Menurut Perspektif Islam, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, Edisi Bahasa Indonesia, Diterjemahkan Oleh Mufaati, Diterbitkan DWIRAMA, 2000.
Sutta Pitaka, Digha Nikaya. Departemen Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Hindu dan Buddha, (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Buddha, 1983).
Ven. Narada Mahathera, Sang Buddha dan Ajaran-ajarannya, Bagian II, (Jakarta: Visak Gunadharma, Yayasan Dhamadipa Arama, 1998).