Urgensi Pemikiran Syams Al-Aimmah Al-Syarakhsi Tentang Al-Istihsan dalam Menjawab Problematika Hukum dalam Masyarakat

Authors

  • Syawaluddin Hanafi Institut Agama Islam Negeri Bone

DOI:

https://doi.org/10.47945/tasamuh.v12i2.252

Keywords:

Al-Syarakhsi, Istihsan, Law, Society

Abstract

Abstract

This research try to raise the perspective of Islamic law answering the problems in society by using the Al-Istihsan method of Syams Al-Aimmah Al-Syarakhsi. The complexity of the existing regulations has not been able to answer the problems in society, so we need a way to find the law. This research is a qualitative research with a conceptual approach with data collection methods obtained through the work of Syams Al-Aimmah Al-Syarakhsi and literature that discusses about Istihsan. The results of this study found that; First, Istihsan can be used as a argument for syariah because istihsan does not stipulate law with analogy, istihsan is a method of legal istinbath that can be accounted for because it is based on a strong foundation (sanad); Second, after describing istihsan in ushul fiqih in the view of the Hanafi school, it can be said that in essence istihsan is one of the efforts of the mujtahid to find a way out of the power of general principles or qiyas to aparticular problem in order to find legal provisions that are more in accordance with The soul and spirit of the Shariah, because indeed the texts cannot be understood only in language but also understood by using the broad logic of making shari'a (Al-Mantiq Al-tasyri'i) which gives the mujtahid the opportunity to realize the will of Al Shariah.

Keywords: Al-Syarakhsi, Istihsan, Law, Society.

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengangkat perspektif hukum Islam dalam menjawab masalah-masalah yang muncul di tengah masyarakat dengan menggunakan pemikiran Syams Al-Aimmah Al-Syarakhsi tentang Al-Istihsan. Kompleksitas regulasi yang ada ternyata belum mampu menjawab problematika ditengah masyarakat sehingga dibutuhkan cara untuk menemukan hukumnya. Penilitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan konseptual dengan metode pengumpulan data yang diperoleh melalui karya Syams Al-Aimmah Al-Syarakhsi dan literatur yang membahas tentang Istihsan.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa; Pertama, Istihsan dapat di jadikan sebagai dalil syara’ karena istihsan itu bukan menetapkan hukum dengan ra’yi semata, istihsan itu merupakan suatu cara istinbath hukum yang dapat di pertanggung jawabkan karena di dasarkan kepada sandaran (sanad) yang kuat; Kedua, Setelah diuraikan istihsan dalam ushul fiqih dalam pandangan madzhab Hanafi maka dapat dikatakan bahwa pada hakikatnya istihsan itu merupakan salah satu upaya mujtahid untuk mencari jalan keluar dari kekuatan kaidah umum atau qiyas terhadap suatu masalah juz’i dalam rangka mencari ketentuan hukum yang lebih sesuai dengan jiwa dan ruh syari’at, karena memang nash tidak bisa di pahami hanya secara bahasa semata tetapi harus di pahami dengan menggunakan logika pembuatan syariat (Al-Mantiq Al-tasyri’i) yang luas yang memberikan kesempatan kepada mujtahid untuk merealisasikan kehendak Al syari’ semaksimal mungkin.

Keywords: Al-Syarakhsi, Istihsan, Hukum, Masyarakat

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdurrahman Wahid, Universalisme Islam dan Kosmopolitanisme Peradaban Islam, dalam "Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah". Editor: Budhy Munawwar Rahman, Yayasan Paramadina, Jakarta, 1994.

Al-Gazali, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad, Mustasyfa min ‘Ilm al Ushul, Cairo, al-Matba’a al-Amiriyya, 1906.

Al-Hanbali, Syamsuddin Muhammad ibn Muflah Al-Muqdisi, Ushul Fiqh, Jilid. IV, Maktabah al-‘Abikah, Riyadh, 1999.

Al-Maragi, Abdullah Musthafa, Pakar-Pakar Fiqh Sepanjang Sejarah, LKPSM, Yogyakarta, 2001.

Al-Sarakhsi, Muhammad bin Ahmad bin Abi Sahl, Tarjamah al Mu’allif al Mabsuth, Juz 31, Dar al Kutub al-Ilmiah, Beirut.

______, Ushul al-Sarakhsi, Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, Beirut, 2005.

______, t.th., Kitab Al-Mabsuuth, jilid. X, Dar al-Ma’arif, Beirut.

______, Tarjamah al Mu’allif Ushul al Sarakhsi, Juz 1, Dar al Kutub al-Ilmiah, Beirut, 1993.

Al-Zuhaili, Wahbah, Ushul al-Fiqh al-Islami, Jilid II, Dar al-Fikr, Damaskus, 2006.

Al-Qardhawy, Yusuf, Pengantar Kajian Islam; Studi Analitik Komprehensif tentang Pilar-pilar Subtansi, Karakteristik, Tujuan, dan Sumber Acuan Islam, Pustaka Al-Kausar, Jakarta, 1999.

______, Al-khashaish Al-'Aamiyah al-Islam, Beirut-Libanon, 1993.

______, Madkhal li al-Dirasat al-Islamiyah, Beirut-Libanon, 1993.

Al-Qarni, Aidh, Tafsir al-Muyassar, Qisthi Press, Jakarta, 2007.

Hallaq, Wael B., Sejarah Teori Hukum Islam; Pengantar untuk Ushul Fiqh Mazhab Sunni, Rajawali Pers, Jakarta, 2001.

https://media.isnet.org/kmi/islam/gapai/Akulturasi.html, diakses pada 13 September 2020.

Khallaf, Abdul Wahhab, Mashaadir at-Tayri’ al-Ilami fi ma la Nassha fih, Dar al-Qalam, Kuwait, 1972.

Sarwat, Ahmad, Seri fiqih Kehidupan, Rumah Fiqih Publishing, Cet.II, Jakarta, 2002.

Syafe’i, Rachmat, Ilmu Ushul Fiqh untuk UIN, STAIN, PTAIS, Pustaka Setia, Bandung, 2010.

Syarifuddin, Amir, Ushul Fiqh, PT. Logos Wacana Ilmu, Ciputat, 1999.

Zahrah, Muhammad Abu, Ushul al-Fiqh, t.t, Dar al-Fikr al-‘Arabi, 1958.

Zysow, Aron, The Economy of Certainty: An Introduction to the Typology of Islamic Legal Theory, United State, Disertasi Ph.D. Harvard University, US, 1984.

Downloads

Published

2020-09-14

How to Cite

Hanafi, S. (2020). Urgensi Pemikiran Syams Al-Aimmah Al-Syarakhsi Tentang Al-Istihsan dalam Menjawab Problematika Hukum dalam Masyarakat. Tasamuh: Jurnal Studi Islam, 12(2), 335–354. https://doi.org/10.47945/tasamuh.v12i2.252